16 Juni 2014

Debat Capres Tahap II : Mana yang lebih Logis dan Realistis

Kembali lagi membahas tentang Pencalonan Presiden Bapak Joko Widodo dan Bapak Prabowo dan menyikapi acara debat Capres yang sudah berlangsung 2 kali, Dari Gempolkerep mencoba mengajak pembaca blog ini untuk menyikapinya dengan memposisikan diri di tengah terlebih dahulu.

Tidak ada salahnya kan walaupun anda berpihak pada Calon nomer 1 ataupun Calon nomer 2, saat menyaksikan dan menyimak acara debat antara beliau berdua, anda bersikap berdiri di tengah. Sementara posisikan diri seakan-akan tidak berpihak ke kedua Calon Presiden. Mengapa demikian?

Supaya kita dapat menerima materi yang disuguhkan dalam debat tersebut dengan baik yang kemungkinan besar nantinya bisa mengurangi presentase kekecewaan kita setelah pada akhirnya kita mengakui bahwa kita telah salah pilihan. Boleh mengukuhkan diri untuk mendukung salah satu calon, namun dalam hal pemaparan visi dan misi serta mendengarkan setiap jawaban yang diutarakan oleh kedua Capres atas pertanyaan dari moderator ataupun dari Capres lawan, kita akan lebih baik memposisikan diri di tengah terlebih dahulu. Ini akan memberikan manfaat yang baik untuk kita sebagai warga negara negeri ini.

ketika kita memposisikan diri di tengah dan tidak berpihak sebelah, maka kita akan bisa dengan baik mencermati pemaparan visi dan misiserta jawaban yang diutarakan oleh kedua Calon. Yang pada akhirnya kita bisa menilai sendiri, mana dari kedua calon tersebut yang memiliki visi dan misi serta pemikiran yang lebih logis dan realistis untuk memajukan dan mencerahkan masa depan bangsa ini.

Tema Debat telah ditentukan dan pastinya seperti yang kita saksikan tadi malam, tema itu hanya satu untuk kedua calon, tidak dibikin dua berbeda antara satu calon dengan calon lainnya. Yang perlu kita cermati dan betul-betul kita pahami adalah bagaimana Calon-calon pemimpin negeri ini memberikan pemikiran dan mengutarakannya kepada setiap warga negara Indonesia, tentunya dengan maksud harus meyakinkan warga atas apa yang mereka paparkan. Oleh karena itu, kita sebagai warga tidak boleh gampang percaya atau bahkan hanya ikut-ikutan teman untuk mengarahkan keberpihakan kita kepada salah satu calon tanpa memiliki keteguhan dan keyakinan dari diri sendiri bahwa pilihan yang kita pilih adalah pilihan terbaik, pilihan yang memiliki pemikiran yang logis dan realistis.

Ini adalah masalah Bangsa ini! Ini adalah masalah negeri ini! Ini adalah masalah kita semua untuk benar-benar memilih pemimpin yang tepat untuk Tanah Air Indonesia. Mengapa disebut masalah kita semua, karena mau tidak mau, kita yang tercatat sebagai penduduk Indonesia ini berarti mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau kita seringkali menuntut negara untuk memberikan perlindungan dalam segala hal, seringkali menuntut negara untuk melaksanakan aturan-aturan yang telah dibuat sebaik mungkin, maka sebenarnya kita harus bisa memahami bahwa tuntutan itu akan berbalik arah kepada kita sendiri. Dengan kata lain, apa yang kita tuntutkan kepada negara, sama artinya dengan menuntut diri sendiri, karena negara ini bisa disebut sebagai negara karena ada kita dan kita semua ini terangkum dalam sebuah kewilayahan yang telah ditentukan dengan nama Negara, sebagai penghuni, sebagai pelaku, sebagai bagian yang teramat penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

Masalah bangsa ini sekarang adalah bagaimana menentukan pengganti Presiden yang masa jabatannya akan habis dengan Presiden yang baru yang harusnya lebih baik, memiliki langkah-langkah yang kongkrit, inisiatif, inovatif, tegas (bukan hanya berarti juga keras), dan memiliki jiwa kepemimpinan yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Maka dari itu, diakhir tulisan ini kembali Dari Gempolkerep menegaskan an mengajak kepada semua pembaca untuk lebih lagi mencermati, mempelajari, memahami dan meyakinkan diri sendiri atas siapa dan yang mana dari kedua Calon Presiden ini yang terbaik untuk dipilih. Jangan buru-buru menyatakan yang satu benar dan baik, namun mengabaikkan yang lain atau bahkan menjelek-jelekan, pahami dulu dalam-dalam baru menentukan, masih ada waktu kok untuk memahami baru memilih. Karena jika pembaca terlalu buru-buru untuk menentukan salah satunya adalah yang pantas dipilih tanpa dipelajari dengan baik, bisa jadi kedepannya anda merupakan sebagian warga yang kecewa, malu dan lain sebagainya karena anda telah salah pilih! Debat Capres hanya menyuguhkan kata-kata yang muncul dari mulut orang yang sejatinya sama seperti kita semua, benar atau tidaknya belum bisa dipastikan sebelum membuktikan, maka pahami ini sebagai suatu hal yang perlu diingat-ingat nantinya bisa ditanyakan kembali atau dituntutkan jika tidak terrealisasi!

Tidak ada komentar:
Write komentar

Keuangan Desa | Fase Perencanaan dan Penganggaran Untuk Tahun 2019

Dari Gempolkerep - Bulan Oktober hingga Desember menjadi bulan yang sibuk untuk Pemerintahan Desa, khususnya di tahun 2018 ini. Hal ini...

Arsip Blog

gratis ongkir mataharimall