30 September 2017

G30S PKI - Tjakrabirawa atau Cakrabirawa, Pasukan apa itu? | Bagian 2

Dari Gempolkerep - Sambungan dari Bagian 1

Batalyon I dan II bertugas di Jakarta dan Batalyon III dan IV menjaga Istana Bogor, Cipanas (Cianjur), Yogyakarta, dan Tampaksiring (Bali). Karena penugasan tersebut, Markas Batalyon I KK berada di Jalan Tanah Abang (kini Markas Paspampres) dan Batalyon II menempati asrama Kwini (sekarang ditempati Marinir angkatan Laut). Batalyon I KK berasal dari satu batalyon Angkatan Darat dipimpin oleh Mayor Eli Ebram. Ia hanya menjabat satu tahun lebih, kemudian naik pangkat menjadi Letkol. Eli Ebram kemudian diganti oleh Letkol Untung, pindahan dari Kodam VII/Diponegoro, Jawa Tengah.



Batalyon II KK eks Pasukan KKO Angkatan Laut dipimpin oleh Mayor KKO Saminu, yang naik pangkat menjadi Letkol KKO. Batalyon III KK dari PGT Angkatan Udara dipimpin oleh Mayor PGT.
Dan, Batalyon IV KK dari Brimob Angkatan Kepolisian dipimpin oleh Komisaris Polisi M Satoto, yang naik pangkat menjadi ajun komisaris besar polisi (Letkol Polisi RI).

Dalam gerakan G-30-S-PKI 1965, Letkol Untung dan satu peleton Cakrabirawa dari Batalyon I KK pimpinan Lettu Dul Arif, merupakan motor utama dalam aksi penculikan dan pembunuhan 7 Jenderal Pahlawan Revolusi. Akibat aksi Letkol Untung dan peleton pimpinan Lettu Dul Arif itulah nama Cakrabirawa pun tercoreng dan oleh pemerintah Orde Baru semua anggota Cakrabirawa dianggap sebagai pendukung PKI. Pasukan Cakrabirawa pun dibubarkan pada 28 Maret 1966, para petinggi dan personel pasukan Cakrabirawa pun banyak yang ditangkap dan dipenjarakan tanpa melalui proses pengadilan. 



Pengamanan terhadap Presiden dan Wapres serta keluarganya kemudian dipercayakan kepada pasukan Angkatan Darat yang selanjutnya membentuk lagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di era kekuasaan Presiden Suharto. Hari jadi Paspampres diperingati setiap tanggal 3 Januari dan penetapan hari jadi ini terkait dengan peristiwa bersejarah Pasukan Pengawal Pribadi Presiden yang sukses menyelamatkan Presiden dan Wapres serta keluarganya dari Jakarta menuju Yogyakarta pada 3 Januari 1946.



Anggota-anggota Resimen Tjakrabirawa Bersejarah

Brigadir Jendral TNI Sabur - Komandan Resimen Tjakrabirawa
Kolonel Maulwi Saelan - Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa
Letnan Kolonel Untung bin Syamsuri - Komandan Batalyon I Tjakrabirawa - Komandan Gerakan 30 September/G30S
Letnan Kolonel Ali Ebram - Staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa
Letnan Satu Doel Arif - Komandan Resimen Tjakrabirawa - Komandan Regu pada Gerakan 30 September/G30S yang membunuh Jendral-Jendral TNI-AD (Pasukan Pasopati Gerakan 30 September/G30S)
Pembantu Letnan Dua Djahurub - Prajurit Resimen Tjakrabirwa - Bergabung dengan pasukan LETTU Doel Arif dan menyerang dan membunuh Jendral A H Nasution (lolos)
Sersan Satu Marinir Hadiwinarto P Soeradi (NRP 37265) - Prajurit Resimen Tjakrabirwa.

Sumber : http://makassar.tribunnews.com

Kembali ke Bagian 1

 

Tidak ada komentar:
Write komentar

Keuangan Desa | Fase Perencanaan dan Penganggaran Untuk Tahun 2019

Dari Gempolkerep - Bulan Oktober hingga Desember menjadi bulan yang sibuk untuk Pemerintahan Desa, khususnya di tahun 2018 ini. Hal ini...